Selasa, 10 Desember 2013

Perburuan Burung di Hutan Cangar Dikecam

Perburuan Burung di Hutan Cangar Dikecam - Organisasi konservasi satwa liar ProFauna Indonesia mengecam perburuan burung-burung di hutan Cangar dan Watu Ondo dalam kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Jawa Timur. Perburuan dilakukan dengan cara memasang banyak jaring di tengah hutan.

Pendiri ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid, mengatakan, tim ProFauna menemukan sedikitnya tiga jaring, masing-masing sepanjang 20 meter, saat melakukan pengamatan burung dan satwa liar lainnya pada 7 Desember lalu. Ia menduga pemasangan jaring pada diduga melibatkan petugas Tahura.

"Jaring itu dipasang untuk menangkap burung yang nantinya dimasukkan ke dalam kandang burung yang ada di tempat wisata air panas Cangar," kata Rosek, Selasa, 10 Desember 2013. "Penangkapan semua jenis satwa liar dari hutan harus mendapat izin dari BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam). Dugaan keterlibatan petugas Tahura harus diusut dan ditindak tegas bila terbukti terlibat."

ProFauna mencatat, Tahura Raden Soerjo menjadi habitat bagi lebih dari 90 jenis burung, termasuk burung elang jawa (Nisaetus bartelsi). Sebagai kawasan konservasi, seharusnya Tahura Raden Soerjo menjadi rumah yang aman bagi burung-burung liar agar keseimbangan ekosistem terjaga. Keberadaan burung-burung liar justru bisa menjadi atraksi wisata alam dengan mengembangkan kegiatan pengamatan burung atau bird watching. ProFauna sendiri sering melakukan pengamatan burung sejak 1994.

ProFauna mengkritik pemeliharaan burung di kandang obyek wisata air panas Cangar. Keberadaan kandang burung sangat tidak perlu karena bertentangan dengan prinsip konservasi. Kandang-kandang itu harus dibongkar dan sebaliknya pengelola Tahura Raden Soerjo menggiatkan pengamatan burung di alam bebas.

"Di sini lain pihak Tahura akan mengadakan kegiatan lomba pengamatan burung di hutan Cangar, tapi di sisi lain mereka malah mengurung burung dalam kandang," ujar Rosek.

ProFauna akan melaporkan penangkapan burung ke Gubernur Jawa Timur selaku kepala daerah yang bertanggung jawab atas pengelolaan taman hutan raya seluas 27.868 hektare itu.

Kepala Seksi Tahura Raden Soerjo Wilayah Malang-Pasuruan, Gatot Sundoro, membantah pernyataan ProFauna. "Itu bohong, bohong. Tidak ada dari kami yang memerintahkan pasang jaring, apalagi terlibat dalam perburuan burung," kata Gatot kepada Tempo. Ia sedang berada di Gunung Kidul, Yogyakarta, saat ditelepon.

Selama ini, kata Gatot, petugas Tahura Raden Soerjo sejak 2006 sudah beberapa kali menangkap pemburu liar dan sebagian diserahkan ke polisi. Selain itu, pengelola Tahura juga sering melepasliarkan burung-burung liar hasil tangkapan dari pemburu atau peliharaan warga ke alam bebas.

Burung-burung di kandang obyek air panas Cangar bukan milik Tahura Raden Soerjo. Burung-burung itu hanya sementara di kandang sampai mereka siap dilepas. Burung-burung yang selama ini dipelihara oleh masyarakat dan kemudian disita petugas atau diserahkan langsung ke petugas biasanya butuh waktu lama untuk menjalani masa rehabilitasi di kandang dibanding burung-burung hasil sitaan dari pemburu.

"Kalau musim hujan begini, sangat sulit berburu. Pemburu pun biasanya bukan cari burung, tapi kayu atau tanaman obat. Perburuan satwa biasanya terjadi di musim panas dan itu membuat kami ekstra ketat melakukan pengawasan. Kalau ada petugas kami yang tertangkap tangan berburu burung atau satwa lainnya, kami beri sanksi tegas," kata Gatot.

Tahura Raden Soerjo merupakan gabungan kawasan hutan lindung seluas 22.908 hektare dan cagar alam Arjuno Lalijiwo seluas 4.960 hektare. Luas Tahura membentang di lima daerah, yakni kabupaten Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Malang, dan Kota Batu.

Kawasan Hutan Arjuno Lalijiwo ditetapkan menjadi Taman Hutan Raya Soerjo berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan pada 19 September 1992. Sedangkan pembangunannya dimulai pada 20 Juni 1992 dan diresmikan pada 19 Desember 1992.

sumber : yahoo

Selasa, 09 Juli 2013

Cegah Bau Mulut Saat Berpuasa dengan 5 Cara Ini

Cegah Bau Mulut Saat Berpuasa dengan 5 Cara Ini - Sebentar lagi umat Islam dari seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Namun ada satu hal yang bisa mengurangi kepercayaan diri sesorang pada saat berpuasa, yaitu bau mulut. Ingin tahu cara mencegahnya?

Bau mulut secara medis disebut juga halitosis disebabkan oleh kebiasaan perawatan gigi yang buruk dan juga merupakan tanda masalah kesehatan lainnya. Bau mulut juga dapat disebabkan oleh jenis makanan yang dikonsumsi dan kebiasaan gaya hidup tidak sehat lainnya.

Kebiasan mengonsumsi makanan atau minuman manis pada saat berbuka puasa dapat menyebabkan nyeri terutama pada gigi berlubang dan berkontribusi pada bau mulut. Untuk menjaga kesegaran napas sepanjang hari dan kesehatan gigi diperlukan langkah-langkah untuk mempersiapkan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa. Bau mulut yang kurang sedap akan sangat berpengaruh pada kepercayaan diri saat sedang berkomunikasi dengan orang lain.

Nah, ada 5 hal yang bisa membantu mencegah bau mulut Anda pada saat berpuasa, yaitu :

1. Minumlah air putih yang cukup pada saat sahur dan berbuka, untuk mencegah mulut kering. Salah satu penyebab bau mulut pada saat berpuasa disebabkan oleh mulut mengalami kekeringan akibat kurangnya cairan ludah (saliva).

2. Gosok gigi dan juga lidah Anda secara menyeluruh setelah sahur. Dua sumber utama bau mulut ialah bakteri dan sisa makanan yang membusuk, maka dari itu diperlukan perawatan yang teratur dengan cara menyikat gigi, bisa juga menggunakan dental floss, untuk bisa menjangkau sisa makanan yang terselip diantara gigi.

3. Minumlah teh hijau tanpa gula saat berbuka puasa, kerena teh hijau diketahui memiliki kandungan zat polyphenol yang dapat membantu membunuh bakteri yang menyebabkan bau mulut.

4. Kurangi makanan yang mengandung banyak gula, kerena makanan manis bisa menyebabkan nyeri pada gigi berlubang sehingga dapat menimbulkan bau mulut.

5. Hindari makanan yang yang bisa memicu bau mulut seperti misalnya cokelat. Cokelat adalah makanan yang bersifat diuretik (merangsang pengeluaran urin). Akibatnya, mulut akan cepat mengalami kekeringan.

Well fitness mania, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan dan jangan lupa tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut ya!